Suatu hari saat mengantar anak-anak berenang. Sebagai Emak-Emak Kece yang ingin menyaksikan anak-anaknya berenang namun tak mau basah, saya hanya duduk-duduk di kursi di pinggir kolam. Tampak di depan saya, 2 orang anak perempuan (perkiraan saya kelas 3 atau 4 SD) sedang berusaha untuk menaiki seluncuran. Seorang anak menunggu di dasar kolam sedangkan anak lainnya bersiap meluncur dengan ragu-ragu.
'Ayo, cepet, jangan takut...' ujar anak di dasar kolam memberi semangat. Temannya masih tampak ragu dan ketakutan, sesaat tampak meringgis. 'Ayo, ga takut ko, percaya sama aku.. kan ada aku..' tambahnya lagi sambil merentangkan tangannya diujung seluncuran, seolah ia akan menangkap temannya tadi. Mendengar kalimat itu, temannya akhirnya berani meluncur. Mereka berteriak bersama karena gembira. 'Tuh, kan ga apa-apa kan, yuk lagi... ' Beberapa menit kemudian, mereka tampak bahagia meluncur bergantian.
Enak ya, punya teman positif.. bisa saling memberi semangat dan mempengaruhi dalam hal baik. Yaa kita memang boleh bergaul dan berteman dengan siapa saja. Tapi alangkah baiknya jika dengan sesama teman kita bisa saling berlomba-lomba dan saling menyemangati dalam kebaikan.
Cerita kolam renang tadi sebenarnya sudah sangat lama terjadi. Saya mengingatnya kembali ketika hari ini mendengar kabar bahwa salah satu temannya Zaid akan pindah sekolah. Saya ko sedih.. (hahaha, lebay). Semua teman-teman Zaid sangat baik, termasuk temannya yang ini, namanya Iyas (halo Iyas dan Ummi nya Iyas, terima kasih sudah menginspirasi *sambil dadah-dadah). Saya sering mendengar Zaid menyebut nama Iyas. Terutama saat kami ber murojaah : Bu, Iyas mah udah hapal surat An Naba. Kalimat itu hampir saya dengar setiap hari. Saat itu Zaid memang belum hapal surat An Naba.
Zaid terinspirasi dengan Iyas, salah satu teman positifnya. Tak lagi susah diajak bermurojaah, demi mengejar hapalan surat (salah satunya surat An Naba yang lebih dahulu dikuasai Iyas). Seperti kata gurunya pun, Bu Aeni (halo Bu Aeni..hihi, maaf jadi kesebut-sebut), Zaid jadi lebih bersemangat, berusaha mengejar hapalan surat Iyas. Sampai saat ini Zaid terus berusaha mengejar Iyas, walaupun Iyas belum terkejar. Terbukti dari salah satu coretan tangan Zaid saat sedang bermain bersama saya, Zaid menulis namanya dan nama Iyas, beserta perolehan jumlah bintang hapalan, Zaid memperoleh 15 bintang, sedangkan Iyas 17 bintang.
Zaid berusaha mengejar Iyas, walaupun saat ini mereka tak lagi satu sekolah. (Saya lihat sih anaknya santai aja walaupun ditinggal temannya, yaa biasa aja, ga seperti Emaknya yg lebay sampe bikin tulisan kaya gini.. hahaha) Saya senang Zaid mempunyai teman yang positif. Bertemanlah dengan siapa saja, namun akan lebih baik jika kita punya teman yang posistif. Saling berbagi dan menyemangati dalam kebaikan. Jika pun disekeliling kita tak ada teman yang posistif, maka jadilah positif, kita yang positif, kita yang akan mengajak teman kita berlaku positif.
Iyas sayang, terima kasih sudah menjadi teman positif. Sampe ketemu lagi ya, insyaalloh saat ketemu lagi Zaid akan sudah hapal surat An Naba. Salam positif. Be positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar