.
Wajar Bapak berpikiran seperti itu. Bapak, di kantor adalah seorang staf biasa. Bapak sering bercerita tentang rekan kerjanya yang seorang wanita, masih muda namun karirnya sudah jauh melampaui Bapak. Muda, cantik, berpendidikan tinggi dan dihormati banyak orang. Bapak sering mengatakan bahwa kelak saya harus seperti rekan Bapak itu, jangan lelah mengejar karir dan pendidikan. Ketika saya baru lulus kuliah dan bekerja pada sebuah perusahaan, Bapak berpikir harapan Bapak akan segera terwujud, sampai suatu ketika datang seorang pemuda yang meminta saya padanya. Saya masih ingat jawaban saya saat itu.
.
"Pak, menikah tak akan menghalangi saya untuk mengejar pendidikan tinggi. Insyaalloh walaupun sudah menikah, kalau ada rezeki dan kesempatan, saya akan meneruskan kuliah ke jenjang S1." Melihat keteguhan saya akhirnya Bapak mengijinkan saya menikah.
.
Namun, 9 tahun berlalu setelah hari itu. Ternyata saya belum bisa memenuhi janji saya. Sebenarnya saya sudah berniat ingin melanjutkan S1 tapi ternyata semua tidak semudah yang dibayangkan. Setelah menikah, mengandung, menyusui, mengandung lagi. Ah, rasanya saya tak tega jika harus menggunakan waktu 'sisa' kantor saya untuk kuliah lagi, meninggalkan anak-anak lagi. Kapan waktu kebersamaan kami?
.
Pak, semoga Bapak mengerti, tingginya pendidikan mungkin akan berbanding lurus dengan keadaan ekonomi keluarga, anak-anak akan hidup lebih senang. Tapi bukankah kita tak hanya harus meninggalkan generasi yan
g kuat ekonominya, namun juga kuat iman dan akhlaknya? Saya ingin berjuang untuk itu, menjadi madrasah tempat iman, tauhid dan akhlak diajarkan langsung dari ayah dan ibunya. Biarlah waktu saya saat ini saya gunakan untuk mendidik anak di rumah, walaupun hanya di 'sisa' waktu kantor. Hidup adalah pilihan, silakan lakukan pilihan terbaik. Saya percaya wanita-wanita karir di luar sana pun berjuang untuk kebaikan keluarganya.
.
Saya tidak muluk-muluk berharap Zaid akan dapat menghapal Al-Quran dalam waktu singkat, Naizar agar menjadi juara kelas atau Bilal agar memenangkan kontes balita sehat. Saya hanya berjuang agar kelak mereka menjadi investasi baik untuk kedua orang tuanya, dan terus memperkuat rantai generasi yang kaya, kaya iman, kaya hati, kaya ilmu dan kaya harta.
.
Semoga suatu hari saya dapat mewujudkan keinginan Bapak. Untuk sementara, di usia pernikahan putrimu yang hampir menginjak usia 10 tahun ini, saya persembahkan anak-anak shaleh buah kecerdasan seorang guru, kesabaran seorang ayah, dan hasil didikan seorang ibu lulusan Diploma 3.
***
Ditulis untuk Kakeknya anak-anak, pria gagah pertama yang melindungi ibu mereka.
.
NB : Ga usah fokus pada 10 tahun usia pernikahan deh, udah tua? Emang, putranya aja udah 3 😅😅😅
.
.
#30DWC
#30DWCJilid12
#squad8
#inisialte
Tidak ada komentar:
Posting Komentar