
Zaid dan Naizar memilih kue kesukaan mereka, masing-masing 3 jenis kue. Tak lupa bolu kukus yang jadi favorit mereka. Zaid memilih bolu kukus strawberry dan Naizar bolu kukus coklat. Agar transaksi di toko kue tersebut berlangsung cepat, saya menyatukan bekal mereka dalam 1 plastik, biarlah nanti saya memilahnya sendiri.
Di perjalanan menuju sekolah, hati-hati saya keluarkan plastik bungkusan kue lalu mulai memilah kue sesuai pemiliknya ke dalam kotak makan masing-masing. Tiba-tiba.. sslllrrtt.. Sepotong kue yang entah punya siapa terlepas dari plastik.. jatuh. Aaah.... Setelah saya selesai memilah akhirnya saya tahu bahwa yang terjatuh tadi adalah bolu kukus coklatnya Naizar.
"De, Ibu minta maaf, bolu kukusnya jatuh, nanti pulang sekolah kalau toko kuenya masih buka kita beli lagi bolu kukusnya ya?" ujar saya saat kami tiba di sekolah dan saya menyerahkan kotak makan kepada Zaid dan Naizar. Naizar mengangguk lesu, ada gurat kecewa diwajahnya, tapi seketika kembali ceria ketika mendengar janji saya untuk membeli kue lagi.
Setelah berpamitan, kami melanjutkan perjalanan. Kali ini giliran suami saya mengantar saya ke kantor.
"Bi, kasian ya, Naizar, bolunya jatuh, gara-gara Ibu... " ujar saya ditengah perjalanan.
"Gak apa-apa, kan nanti pulangnya mau beli lagi. " Suami saya menabahkan.
Ah, pria memang selalu terlihat lebih santai. Sedangkan saya, kepikiran teruuusss.. Merasa berdosa, teringat Naizar yang mungkin akan kekurangan bekal karena saya menjatuhkan bolu kukus kesukaannya. Mungkin Naizar hanya bisa memandang Zaid menikmati bolu kukus kesukaan mereka, sementara bolu kukus Naizar malah saya jatuhkan walaupun secara tidak sengaja.
Mungkin saya terlalu terbawa perasaan, hingga saat jam istirahat kantor pun saya masih membahas tentang bolu kukus bersama suami via pesan singkat.
"Inget bolu kukus Naizar.. " ketik saya.
"Bu, ternyata tadi bolunya gak jatuh ke jalan, jatuhnya nyelip di antara knalpot dan step motor. Tadi pas turun dari motor baru keliatan. " balas suami saya.
"Wah?" saya kaget
"Iya, sama Abi dimakan aja bolunya.. Hehe.. " Hah? Saya makin kaget.
"Gimana rasanya?" tanya saya penasaran. Terbayang bolu kukus yang sudah dibawa perjalanan jauh, nyelip diantara knalpot motor yang panas dan udara jalanan yang kotor. Entah sudah seperti apa bentuknya.
"Emh, ya gitu deh, agak-agak krispi gitu.. Maklum kepanasan sepanjang jalan.. " HOWEEEEKK... Jijay!!! Mohon untuk tidak ditiru.
Bolu kukus Naizar.. Eh, bolu kukus krispi Naizar.
Foto : http://kokimasak.com/resep-membuat-bolu-kukus/
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar