Jumat, 26 Mei 2017

Permohonan Maaf buat Zaid

Menerima informasi dari grup WhatsApp sekolahnya Zaid, akan ada kunjungan edukasi dan jalan-jalan bersama orang tua. Saya cek tanggal pelaksanaan, pas tanggal sibuk, saya tak bisa meninggalkan pekerjaan.

Saya hubungi wali kelasnya Zaid, meminta maaf sekaligus menitipkan Zaid karena saya blm bisa mendampingi Zaid pada acara tersebut.

Malam hari sebelum hari H saya menyiapkan segala keperluan Zaid, diselingi pesan-pesan khas orang tua.

"... baju basahnya masukin ke kresek. Kresek ada di kantong sebelah kiri. Kalo Kakak pusing di jalan, kayu putih dan tisu ada di kantong sebelah kanan.. " Zaid mengangguk  "Mainnya jangan terlalu jauh, Kakak harus bisa ngeliat Ibu Guru ada dmn.. bla.. bla.. bla.. "

Esok harinya, Zaid mengikuti acara dan saya pergi ke kantor seperti biasa. Semoga lancar, Nak... Maaf Ibu belum bisa mendampingi.

Sore hari sepulang kerja, Zaid menyambut saya.

"Ibu.. Kakak minta maaf.." katanya dengan raut muka bersalah.

"Kenapa, Sayang?"

"Kakak engga tau, klo jalan-jalannya harus sama orang tua. Tadi temen-temen Kakak ibunya pada ikut. Kakak engga bilang sama Ibu, jadi Ibu engga ikut... "

Deg. Saat itu rasanya jantung saya berhenti berdetak. Ada rasa bersalah menyembul di dalam hati. Engga, Nak, Zaid engga salah. Ibu tau kalo orang tua boleh ikut, tapi Ibu ada pekerjaan yang tak bisa Ibu tinggalkan. Akhirnya saat itu saya memilih untuk tak mengatakan hal yang sebenarnya. Mohon maaf ya, Nak..

"Oh ya udah, ga apa-apa, kan Kakak ga tau, nanti lain kali kita jalan-jalan berdua sama Ibu. Okey?"

"Okey, Bu." Zaid berubah sumringah

"Toss dulu dong.. " Kami saling mengadukan telapak tangan.

Esok harinya, percakapan dengan Zaid semalam masih saya ingat. Pun wajah sedihnya karena merasa atas kesalahannyalah saya tak ikut menemaninya. Jika suatu saat ketika Zaid sudah besar dan bisa membaca tulisan ini, semoga Zaid bisa memaafkan Ibu. Mohon maaf ya, Nak, Ibu pasti akan menebusnya.

Ya, saya berjanji suatu hari saya akan menebusnya. Janji itulah yang membuat saya menandatangani surat cuti pagi hari ini. Yuk, Nak.. kita jalan-jalan, berdua saja..


Ditulis sebagai permohonan maaf Ibu untuk Zaid yang sholeh


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar